Minggu, 12 Juni 2011

Sasuke VS Justin Bieber - Chapter 1 : Anak Baru


"Hei, hei, Sakura! Katanya bakal ada anak baru lho di kelas ini." Tiba-tiba Ino mendekati Sakura dan langsung duduk disebelahnya.
"Hah? Siapa?" Tanya Sakura.
"Aku juga gak tahu. Tapi denger-denger, dia pindahan dari Amerika lhoo.." Jawab Ino dengan mata berbina-binar.
"Wah, bule! Hahaha." Sakura sumringah mendengar jawaban Ino.
"Ya ampun. Aku gak sabar deh pingin ketemu.. orangnya gimana ya?" Ujar Ino sambil menatap langit-langit dengan kedua tangan mengepal di depan dadanya kayak orang minta pertolongan.
Drap.. Drap.. Drap…
"Hosh.. hosh.." Seorang pemuda berambut Emo dengan mata onyx terengah-engah masuk ke kelas sehabis berlari. Jelas, ia terlambat.
"Kyaaa! Sasuke-kun datang! Aku kira kau tidak masuk!" Setengah dari perempuan di kelas itu berteriak histeria setelah kedatangan Sasuke, pemuda itu. Beberapa dari anak perempuan di kelas itu pun seperti langsung sadar dengan tugasnya masing-masing. Ada yang langsung membawakan tas Sasuke ke tempat duduknya, ada yang sudah menarik kursi Sasuke ke belakang supaya ia bisa duduk. Bahkan ada yang ingin menggendong Sasuke kalau saja Sasuke tak cepat-cepat menepisnya dan berlari ke tempat duduknya.

"Sasuke-kun capek ya? Aku sudah membawakanmu minuman isotonik nih, biar tenagamu pulih kembali!" Ujar seorang cewek berambut merah dengan kacamata yang melekat di wajahnya.
"Gak usah, aku sudah punya minuman sendiri," Jawab Sasuke sambil mengudek-udek tasnya mencari minuman.

"Haah, kenapa si Uchiha yang satu itu terlalu diistimewakan sih di kelas ini? Padahal murid-murid disini kan sama saja," Celetuk Ino yang memang sedang memperhatikan Sasuke dikerubuni fans-nya.
"Iya. Sampai-sampai ada yang membuat SFC. Apa tuh? Sasuke Fans Club kalau gak salah." Tambah Sakura sambil geleng-geleng kepala.
"Tapi dia memang cakep sih. Hihihi…" Lanjut Sakura tiba-tiba.
"Sasuke-kun. Kamu setuju gak kalau ketua SFC itu aku?" Ujar cewek berambut kucir 4.
"Hn, terserah lah.." Jawab Sasuke cuek.
"Eh, eh, Sasuke-kun keringetan tuh! Sini aku elap, aku bawa handuk lhoo.." Ujar seorang cewek berambut kuning panjang diikat dua sambil menunjukkan handuk kecil bertuliskan 'I LupHt CacUke-kHun pOLhepEL!' dengan bangga. Sasuke sweatdrop.
"Eh, tidak usah, aku bawa handuk sendiri." Sasuke kembali mengudek-udek tasnya mencari handuk, supaya perempuan berambut kuning itu percaya. Tapi ternyata entek, gak ada handuk sama sekali.
"Tuh, Sasuke-kun. Katanya bawa handuk? Mana? Lupa ya? Yasudah, sini aku elap!" Perempuan itu sudah ancang-ancang ingin memegang leher Sasuke… 'God! Save me please!' Batin Sasuke.
Tok.. tok..
"Ohayou!" Kakashi datang sambil membawa buku Icha Icha Paradise tentunya. Spontan dong, cewek-cewek yang sedang berkumpul di meja Sasuke juga kembali ke tempat duduknya masing-masing.
'Thanks god and Kakashi-sensei.' Gumam Sasuke lagi dalam hati.
Sakura dan Ino pun menyambut Kakashi dengan tatapan cepat-kenalkan-anak-barunya-atau-kubunuh-kau.
"Ehem. Hari ini kita kedatangan murid baru. Sepertinya ada yang sudah tahu ya? Karena aku merasa tadi ada yang menatapku dengan tatapan cepat-kenalkan-anak-barunya-atau-kubunuh-kau." Ujar Kakahi membuat seringai kecil yang gak kelihatan tentunya karena ketutupan masker. Sakura dan Ino pun pura-pura tak mendengar sambil menggaruk kepalanya yang gak kutuan. Sementara anak-anak lainnya memiringkan kepala tanda penasaran.
"Oke, oke. Langsung saja. Hey, sini masuk!" Kakashi memanggil anak itu. Semua murid pun menoleh ke arah pintu dan anak itu akhirnya masuk. Semua yang merasa cewek disitu langsung shock.
"Hai, namaku Justin Bieber. Bisa dipanggil Justin. Salam kenal," Ujar orang berambut pirang agak kecoklatan dengan kulit putih itu seraya membungkukan badannya tanda memberi salam atau penghormatan?
Hening 3 detik….
"Kyaaa! Justin-kun!" Semua cewek disitu berteriak, Sakura dan Ino pun termasuk. Bahkan, ada beberapa pria juga ikut meramaikan suasana.
Sontak anak yang bernama Justin itu menutup kupingnya dengan kedua tangannya. Sementara Kakashi hanya mendengus.
"Hei.. hei.. bisa gak sih kalian gak kampungan?" Kakashi geleng-geleng kepala.
"Gak bisaa!" Semua murid yang tadi merasa pun memberikan death glare terindahnya pada Kakashi. Kakashi speechless.
"Uhm, yasudah, Justin, kamu duduk di sebelah Sasuke ya.." Ujar Kakashi.
"Umm.. Sasuke yang mana?" Tanya Justin yang memang belum diberitahu sama sekali tentang ciri-ciri Sasuke.
"Mari aku antar!" Teriak gadis bercepol dua tiba-tiba. Tapi lelaki berambut coklat panjang menariknya "Kau pacarku atau dia?" Ujar lelaki itu. Gadis bercepol dua itu pun mengurungkan niatnya.
"Aku saja!" Teriak gadis berambut merah anggota Sasuke Fans Club. Tapi dia malah mendapat hadiah death glare dari teman-teman ceweknya.
"Sini aku antar Justin sayaang.." Tambah cewek yang dikucir 4.
"Aku saja!" Tiba-tiba cewek berambut kuning dan diikat dua panjang itu pun ikut-ikutan.
"Aku saja!"
"Aku!"
"Aku!"
"Aku!"
"Pokoknya aku!"
"Aku gak?"
"Enggak!"
"Egh, pokoknya aku!"
Perang dunia 4 pun terjadi di kelas 10.B
"Stop!" Ujar Kakashi sensei berteriak. Semua murid yang tadi bercekcok ria pun berhenti dan kembali ke tempat duduknya masing-masing.
Akhirnya Kakashi menunjukkan tempat duduk Sasuke kepada Justin. Ia pun berjalan menuju tempat yang ditunjuk oleh Kakashi. Sekilas ia melihat Sasuke dan tersenyum. Tapi Sasuke membuang muka. Justin membuat wajah cemberut di hadapan Sasuke, tapi Sasuke tak menggubrisnya.
Kriing…..
Bunyi bel panjang menggema di seluruh sekolah tanda istirahat sudah tiba. Semua murid Konoha High School pun berhamburan keluar.
"Hey, Sakura. Menurutmu anak baru itu gimana? Hehehe.." Sapa Ino tiba-tiba saat Sakura sedang berjalan menuju kantin.
"Hah? Masih nanya? Perfect!" Jawab Sakura berapi-api.
"Hahaha, sepertinya Sasuke punya saingan." Ujar Ino lagi.
"Eh? Sasuke? Oh! Sasuke. Hehe, aku hampir lupa siapa dia. Hehehe.." Sakura malah cengengesan. Sementara Ino cengo.
"…"
"Ino? Kenapa?" Sakura menatap Ino yang masih cengo di tempat sambil menggoyang-goyangkannya.
"What the –niiit-? Masa lupa sama Sasuke UCHIHA?" Ujar Ino sambil menegaskan pada kata 'Uchiha'
"Uhm, gak usah pake kuah…" Sakura ngelap-ngelap wajahnya yang kecipratan hujan gerimis dari mulut Ino.
"Gomen gomen. Tapi gimana bisa kamu lupa sama tu cowok pujaan satu sekolah?" Tanya Ino tak percaya.
"Pujaan? Kurasa tidak," Jawab Sakura enteng.
"Maksudmu?" Tanya Ino bingung.
"Lihat saja nanti. Fufufu…" Sakura membuat seringai di mulutnya yang membuat Ino menaikkan sebelah alisnya.
Sampai di kantin…
"Justin-kun! Kau mau makan apa? Aku traktir deh!" Terdengar suara cempreng para fans Justin yang sedang memperebutkannya.
"Ugh.. aku mengerti maksudmu sekarang, Sakura." Ino berjalan sambil menutup telinga.
"Hehehehe…" Sakura malah nyengar-nyengir.
Sakura dan Ino akhirnya duduk di tempat sebelah Sasuke dan Naruto, karena tempat lain sudah penuh oleh fans-nya Justin.
"Sasuke, Naruto, boleh kami duduk disini?" Tanya Sakura ramah sambil tersenyum manis.
"Eh.. i—iya Sakura, silahkan.." Jawab Naruto tak kalah ramah.
"Hn," Sasuke membuang muka.
"Sasuke, mana fansmu? Khihihi…" Celetuk Ino.
"Hn? Mati." Jawab Sasuke ketus sambil melihat ke arah Justin yang sedang dikerumuni fansnya yang tadinya fans Sasuke. Cukup membuat Sasuke iri.
"Ssst, kasian Sasuke lagi frustasi.." Kata Naruto sambil menaruh jari telunjuknya di depan mulutnya sendiri.
"Kyaa! Justin-kun! Rambut kamu lucu banget!"
JEGEERR!
Serasa ada petir menyambar hati Sasuke. 'Sial! Yang rambutnya lucu dan unik di sekolah ini kan hanya aku?' Geram Sasuke. Naruto, Sakura dan Ino yang sedari tadi memperhatikan Sasuke mulai khawatir.
"Sas… Sasuke? Kenapa kau?" Tanya Sakura yang sedikit ketakutan melihat tampang zombie dari Sasuke.
"Hrrrr-" Hanya itu yang keluar dari mulut Sasuke.
"Oke oke, lebih baik kita pergi dari sini." Ujar Naruto sambil menarik tangan Sasuke. Tapi yang ditarik tak bergeming sama sekali.
"Diam kau," Wajah Sasuke sekarang mulai berubah agak pucat dan mengerikan. Membuat Naruto mengurungkan niatnya untuk pergi dari tempat itu.
"Sasuke, kau sakit?" Tanya Ino yang mulai kelihatan khawatir akan keadaan Sasuke.
"Kubilang diam!" Sekarang Sasuke sepertinya sudah mulai marah sambil menatap ke arah gerombolan Justin's fans. Ino hanya mengangguk dan menundukkan kepalanya.
Krik… krik…
Sudah lebih dari 1 menit, tak ada percakapan sama sekali di antara mereka. Membuat yang merasa punya mulut pun gusar.
"Sasuke…." Ujar Naruto lagi.
"Diam!" Sekali lagi. Naruto speechless.
"Eh, bagaimana kalau Sasuke Fans Club kita ganti jadi Justin Fans Club?" Ujar salah seorang dari gerombolan itu tiba-tiba.
DOBEL JEGERRR!
Hati Sasuke sekarang tersayat-sayat. Naruto, Sakura dan Ino pun mencari kesibukkan masing-masing agar tak jadi korban kemarahan Sasuke.
"Setujuu!" Teriak gerombolan itu serempak tiba-tiba.
TRIPLE JEGEEERRR!
Kesabaran Sasuke sekarang sudah habis. Dengan mantap, ia pun menghampiri Justin. Walaupun Ino, Sakura dan Naruto sudah menghalanginya, Sasuke malah memberi deathglare Uchiha Brothers. Dan akhirnya ia sampai di depan Justin dan kerumunannya…
"Hoi, Baka Justin!"


sumber : mirza-rifada.blogspot.com

Jumat, 10 Juni 2011

Naruto Shippuuden 4 Movie

 Berita duka untuk seluruh penggemar Naruto. Ninja tangguh dari desa Konoha ini akhirnya menutup mata untuk selamanya. Uzumaki Naruto, demikian nama lengkapnya, meninggal dalam usia yang sangat belia, 15 tahun. Nyawanya tak tertolong akibat luka parah yang didapatnya dalam pertarungan.
Selama hidupnya, Naruto dikenal sebagai ninja yang berdedikasi. Misi-misi yang diembannya hampir selalu sukses, walaupun akhirnya dia babak belur. Kegagalan terbesarnya hanyalah merebut kembali Uchiha Sasuke, mantan rekan satu timnya, dari tangan Orochimaru.
Bagi seorang ninja, mati saat bertugas merupakan kebanggaan tersendiri. Hal ini pula yang terpatri dalam benak Naruto. Dia menyongsong ajalnya saat tengah menjalankan misi.
Sebelum detik kematiannya, Naruto ditugaskan untuk melindungi Shion, miko dari negeri iblis. Shion tengah diincar karena dialah satu-satunya orang yang diharapkan bisa menyegel para iblis yang hendak menghancurkan dunia. Cewek bermata ungu ini memiliki kekuatan untuk membangkitkan iblis yang sudah mati dan meramalkan kematian manusia.
Hari kematian Naruto pun terbaca jelas oleh Shion. Tentu saja ramalan Shion tak ditelan Naruto bulat-bulat. Naruto ogah mati sebelum misinya tuntas. Apalagi, dia masih punya urusan dengan Sasuke dan Orochimaru.
Ramalan Shion akhirnya terbukti. Dalam pertarungan melawan iblis, Naruto kehilangan nyawanya. Haruno Sakura menangis sejadi-jadinya di hadapan nisan sahabatnya itu. Teman-teman Naruto, Hyuuga Neji, Akimichi Chouji, dan Rock Lee, berusaha menenangkan Sakura. Mereka sulit percaya kalau Naruto yang ceria dan urakan bakal pergi secepat itu. Dengan cara yang tragis pula.

Naruto Manga Chapter 542 The Secret Story of the Strongest Tag-Team

In this chapter 542 we get to know a little flasback about Killer Bee and Raikage. Those two are able to understand each others by clashed their fist. It started when Killer Bee's brother died because of the eight tails inside him ran wild. And the next jinchuuriki is supposed to be killer bee. Bee has been chosen as raikage's partner in order to forge the ultimate move "Double Lariat". And when the time to seal up eight tails into Bee, raikage remembered Bee's brother message to help bee find something to fill up the hole in his heart. So in order to fill up that hole, Raikage told to Bee that he is special for him and the strongest tag team. That was the time when their bond grow stonger like real brother. And another part shown the time when Raikage and Bee met with Minato (Naruto's father). After a little confrontation between them, Minato left the words behind to Raikage. Something with deep meaning and very important message.
Read the rest of story by download Naruto Manga Chapter 542 The Secret Story of the Strongest Tag-Team directly or in Latest Naruto Manga Chapter page.


Kenapa Sasuke sangat pendiam dan cuek pada teman-temannya?





Ayah yang Tidak Memuji
U-uh, sedih enggak sih, jika tidak diperhatikan papa mama? Pastilah, yaw .... Pengin ngobrol sama papa mama, tapi mereka tidak punya waktu. Sasuke juga begitu. Ayahnya tidak pernah punya waktu bicara dengan Sasuke. Apalagi memuji. Padahal, Sasuke sudah belajar keras dan juara di sekolah. Itu semua membuat Sasuke sedih.


Template by:

Free Blog Templates